Minggu, 05 Februari 2012

Tutorial Photo Shop

ahami, selamat menikmati.

DAFTAR ISI


1. TEKNIK DASAR     3


2. MANAJEMEN WARNA     14


3.TEKNIK PENYELEKSIAN     24


4. MENYISIPKAN TEKS     28


5. PATH & SHAPE     31


6. MENGATUR IMAGE & CANVAS     35


7. MEMPERBAIKI DAN MENGKOREKSI IMAGE     38


8. NEW & SAVE DOCUMENT     41


9. MENGATUR LAYER     43


10. PENGGUNAAN EFEK FILTER     48


11. TEKNIK PENGHAPUSAN     50


12. SLICE     51


1. TEKNIK DASAR


1. Perkenalan


Photoshop CS disebut juga Photoshop 8. Merupakan software populer yang dibuat oleh Adobe (www.adobe.com). Sangat powerfull dalam pengolahan gambar bitmap, menawarkan berbagai kemudahan dalam menggunakan feature yang beraneka macam di setiap versi terbarunya. Jika anda adalah seorang calon Web Designer, Image Editor, Fotografer dan semua orang yang sering menangani grafis, maka Photoshop sangatlah cocok untuk anda dalam mengembangkan ide dan kreatifitas anda.


Gbr 1.1 Area Kerja Photoshop CS


Jendela Photoshop terdiri dari atas beberapa bagian utama yang wajib anda ketahui, yaitu :


A. Baris Menu


B. Panel Options


C. Toolbox


D. Jendela Gambar


E. Palette well




F. Palettes


2. Mengenal Aplikasi Image Processing


Dalam dunia Aplikasi Image Processing secara garis besar dibagai dalam 2 macam yakni :
















Aplikasi Vektor



Aplikasi Bitmap (raster)



Adobe Ilustrator


Corel Draw



Adobe Photoshop


Corel PhotoPaint




Macromedia Freehand     Macromedia FireWork


Bitmap, Hasil gambar dengan mengandalkan jumlah pixel dalam satu satuan tertentu. Semakin rapat pixel maka semakin baik kualitas sebuah gambar. Sebaliknya jika dipaksa diperbesar akan timbul efek pecah atau rusak dalam gambar yang dihasilkan.


Software pengolahnya adalah Photoshop, CorelPhaint, Macromedia


FireWork dsb.


File yang dihasilkan cenderung lebih bear.


Ekstensi file yang dihasilkan adalah psd, jpg, eps, gif dsb




Gambar 1.2 Hasil pembesaran dalam Bitmap


Vektor, File yang dihasilkan senderung lebih kecil.


Disimpan dalam file dengan ext cdr, wmf, ai dsb. Biasa dipergunakan dalam membuat logo, animasi, ilustrasi atau kartun dsb


Gambar 1.3 Hasil pembesaran dalam Vektor


Tapi biasanya terjadi keterhubungan diantara keduanya. Misalnya : hasil dari logo yang dibuat dalam Coreldraw di import ke Photoshop dalam rangka memberikan efek-efek tertentu pada logo tersebut..


3. Cara menjalankan Adobe Photoshop


Banyak cara dilakukan untuk memulai program ini diantaranya adalah :


• Menjalankan lewat Start > All Programs – Adobe photosop CS.




Gambar 1.4 Cara menjalankan Photoshop


•    Buat shorcut


Dengan cara mengklik Shorcut yang ada pada desktop


•    Dengan men-klik file .psd


Membuka file data dengan extension .psd


4. Mengatur Iterface dalam face dalam Adobe Photoshop.


Salah satu kekhasan yang dimiliki program ini adalah adanya fasilitas Toolbox.


Toolbox berisi berbagai piranti atau tool yang dapat Anda pergunakan untuk memanipulasi dan menyunting sebuah Image. Anda menggunakan tool yang ada dalam Toolbox untuk melakukan seleksi, membuat teks, membuat gambar dan lain sebagainya. Jika Toolbox belum muncul maka anda tinggal mengklik Window > Tools, sehingga akan muncul seperti gambar dibawah ini ;




Gambar 1.5 Tampilan Toolbox


Jika toolbox dipilih maka akan muncul gambar Option Bar dibawah Menu File. Dibawah ini gambar jika anda memilih tollbox Move Tool . Maka akan muncul Option Bar seperti dibawah ini




Gambar 1.6 Tampilan Option Bar


Jika dalam item toolbox ada panah dipojoko kiri bawah seperti ini maka akan ada fungsi turunan yang lain dan bisa diklik. Dengan cara tekan pointer agak lama sampai muncul menu turunanya. Seperti ini :


Canvas atau Image Area


Dari gambar tersebut bisa dilihat nama file, pembesaran/zoom, layer dan mode warnanya.




Gambar 1.7 Tampilan Option Bar


Pembesaran Canvas


Dalam area image bisa dilakukan pembesaran canvas yakni dengan


max dan min. Atau dengan memanfaatkan Pallet Navigator


Gambar 1.8 Pallet Navigator


Atau dengan tombol Kombinasi Ctrl + atau - Setting Pallet


Pallet bisa dipindah-pindah dengan proses drag. Jika anda ingin


mereset tampilan agar seperti kondisi semula lakukan File Window > Workspace > Reset Pallete Locations


TIPS :


1. Jika anda ingin konsentrasi dalam memanfaatkan Canvas. Anda bisa menyembuyikan semua toolbox dan Pallet pergunakan tombol TAB.


2. Jika ingin menyembunyikan Pallet saja klik Shift+Tab


3. Tekan ' f ' untuk fullscreen. Kombinasikan dengan TAB jika ingin lebih bersih lagi.


5. File Open dan Browse


Dalam mengolah gambar anda pasti melakukan proses membuka image atau beberapa image dengan berbagai format untuk kemudian bisa


diproses menuju hasil. Cara membuka file adalah sebagai berikut :


•    Membuka dengan menu File > Open (perhatikan preview) –


dengan thumnail. Atau dengan Shorcut Ctrl+O




Gambar 1.9 Open File


•    Pakai Menu File > Browse untuk eksplorasi gambar dalam folder atau dengan cara Shift + Ctrl + O


Gambar 1.10 Browse File


Kelebihan dari browse untuk extension .psd thumnail/preview nya bisa terlihat.


Kekurangannya adalah menghabiskan memori yang banyak sehingga lekas ditutup jika sudah selesai


Mengatur tampilan beberapa image dengan menu     Windows >


arrange




Gambar 1.11 Mengatur image yang tampil


6. Undo & History



Dalam melakukan pekerjaan image seringkali terjadi kesalahan atau pengulangan perintah yang salah. Kita bisa mempergunakan fasilitas Undo (Ctrl+Z). Tetapi ini hanya berlaku 1 perintah sebelumnya saja. Maka dibutuhkan fasilitas History. Cara membuka Pallet History adalah menu Window > History.


Gambar 1.12 Pallet History


Cara menghapus History adalah :




Gambar 1.13 Cara menghapus Pallet History


Memanage jumlah history.


Lakukan perintah : Edit > Preferences – History states




Gambar 1.14 Mengganti jumlah History


TIPS :


•    Semakin banyak nilai history akan menghabiskan lebih banyak memory / mengganggu kinerja komputer


•    Menu File > Revert : untuk mengcopy kondisi awal


•    Menu File > Purge > Clipboard : menghapus History selain yang disoroti/pilih.


•    Selama belum disimpan, maka fungsi history bisa dilakukan.


Jangan takut mencoba-coba.


7. Mengenal Layer dan Penggunaan


Seorang desainer memanfaatkan Layer agar seolah-olah sedang menggambar dalam transparansi. Sehingga tidak akan merubah gambar yang berada di layer lain.


Jika diSave, maka dilain waktu dapat diperbaiki sebab hasil gambar tidak menyatu dengan layer lain.


Menghapus Layer dengan cara drag ke tong sampah atau klik kanan >


delete




Gambar 1.15 Palllete Layer



Memilih Layer bisa dilakukan dengan Autoselect
ini dilakukan agar ketika pointer diatas gambar, akan langsung mendeteksi di layer mana dia bekerja sehingga bisa melakukan aksinya. Atau dengan cara Klik kanan pada gambar untuk memilih layer mana yang akan dikerjakan.


Gambar 1.16 Memilih posisi Layer


8. Pengaturan Ruler, guide dan Grid


Fasilitas Ruler


Dalam membantu membuat gambar yang sesuai dengan letak dan ukuran yang diinginkan maka kita bisa lakuka dengan menampilkan Ruler dengan cara menu View > Ruler.




Gambar 1.17 Menampilkan Fasilitas Ruler


Menentukan Satuan Ruler dengan cara menu Edit > Preferences > Units & Ruler


Gambar 1.17 Menampilkan ukuran Ruler



Setting Ruler tidak dari 0 dengan cara tarik garis dari pojok kiri, drag ke dalam sesuaikan ukuran di atas dan bawah.


Gambar 1.18 Memulai nilai awal Ruler


Jika ingin meng-0 kan lagi, klik 2x pojok kiri atas


Fasilitas Guide


Dalam meletakkan objek dalam gambar, dibutuhkan fasilitas guide. Sehingga akan sesuai dengan letak yang diinginkan.


Untuk Menampilkan Guide, dengan cara melakukan drag and drop


dari area ruler area baik secara vertikal atau horisontal




Gambar 1.19 Menampilkan fasilitas Guide


Untuk menampilkan dan menyembunyikan guide. Lakukan dengan menu View > Show > Guide


Gambar 1.20 Menampilkan fasilitas Guide


Menjadikan Guide sebagai magnet agar objek bisa melekat. Aktifkan


View > Snap


Menghilangkan Guide dengan cara menarik Guide ke ruler area.


Fasilitas Grid


Alat bantu yang lain adalah Grid, dengan cara file Menu Show Grid, tidak bisa diubah letaknya tapi untuk ukuran kotak dan satuannya bisa dengan .


Menu Edit > Preference > Guide, Grid & Slice


2. MANAJEMEN WARNA


1. Setting Color Management


Problem yang sering dialami oleh desainer adalah hasil cetak yang tidak sama dengan warna yang tampil dalam monitor. Maka dari itu perlu diatur Setting Adobe dan Gamma Setting, dengan cara, letakkan pointer pad layar kemudian lakukan Klik Kanan > Properties


Gambar 2.1 Setting Color Management


Pilih Add dan tambahkan AdobeRGB1998 ke dalam daftar.


Kemudian didalam Aplikasi Photoshop, lakukan menu Edit > Color


Setting.


Pilihlah setting berikut ini :


1. Web Graphics Defaults, jika gambar yang dihasilkan untuk web interface.


2. US Prepress Defaults, jika gambar yang dihasilkan untuk diteruskan ke percetakan atau di print.


2. Mode Warna & Gamut Warning


Seperti yang telah diketahui bahwa warna dasar yang kita kenal adalah Merah, Hijau dan Biru. Dari ketiga warna tersebut dihasilkan semua warna termasuk warna Hitam. Dalam Photoshop dikenal dengan perpaduan warna RGB (Red Green Blue).


Untuk mengetahui mode warna yang dipunyai oleh Photoshop. Maka bisa dilihat di menu Image > Mode


Gambar 2.2 Mode Warna dalam Photoshop


Tetapi yang paling sering digunakan adalah : Grayscale, RGB dan


CMYK.




Gambar 2.3 Ilustrasi Warna RGB




Gambar 2.4 Ilustrasi Warna CMYK




Gambar 2.5 Perpaduan Warna Hardware


Tidak semua hardware memakai stadard perpaduan warna yang sama, dalam gambar diatas dilustrasikan bahwa Hardware Monitor dan Kamera Digital menghasilkan gambar dengan mode RGB sedangkan untuk Printer menghasilkan perpaduan warna dengan CMYK.


Jika projek yang sedang kita kerjakan untuk ditampilkan didalam monitor seperti presentasi atau web maka dipergunakanlah RGB. Tetapi jika projek yang dikerjakan untuk dicetak maka kita harus memilih CMYK.


Dalam mengerjakan sebuah projek, disarankan memulai dengan RGB. Karena bila ingin dicetak, kita tinggal mengkonversi ke dalam CMYK (biasanya file yang dihasilkan lebih besar).


Untuk melihat warna yang akan berubah ketika di convert ke CMYK pada sebuah gambar, aktifkan menu View > Gamut Warning. Sehingga akan muncul titik-titik abu yang menjelaskan bahwa ini akan berubah jika di convert.




Gambar 2.6 Mengetahui warna yang akan berubah


Keuntungan bekerja dengan RGB adalah berfungsinya Filter dalam


Photoshop.


Untuk mencegah terjadinya warna yang ternyata tidak didukung oleh CMYK. Maka aktifkan menu View > Proof Setup > Working CMYK dan Proof Colors


Gambar 2.7 Mencegah berubah warna pada CMYK


3. Mengatur Color Picker


Seorang designer pasti akan sering memakai Color Picker. Dibawah ini adalah fasilitas Warna dalam toolbox


Gambar 2.8 Toolbox Color


Pada bagian depan (hitam) disebut Foreground sedangkan pada bagian belakang (putih) disebut Background.


Anda bisa memakai tombol X dan D untuk membolak-balikkan warna untuk foreground atau background. Atau dengan menekan kotak kiri bawah atau panah kanan atas pada gambar diatas.


Memilih Warna


1. Dalam memilih warna, anda tinggal men-doubleklik foreground atau background. Sehingga akan muncul tampilan Color Picker dibawah ini, kita tinggal memilih warna yang kita inginkan dengan manual atau menuliskan koder warna-nya.




Gambar 2.9 Color Picker


Jika dalam kolom RGB (255:255:255) maka akan muncul warna putih


TIPS :


Apabila ketika memilih warna muncul tanda , ini berarti memberikan warning kalau warna yang kita pilih tidak support CMYK (berbeda ketika di print). Untuk memperbaikinya klik icon tersebut.


Apabila yang muncul adalah berarti akan ditampilkan berbeda dalam web. Solusinya dalah klik icon tersebut atau


ckeck item .


2. Dengan memakai pallet Color (F6). Anda tinggal mengerakkan slider atau memasukkan angka atau dengan menyedot warna. Jangan lupa untuk memilih foreground atau background.




Gambar 2.10 Pallet Color


3. Dengan     memakai     fasilitas     Toolbox     Eyedropper     Tool




Gambar 2.11 Eyedropper Tool


Kemudian arahkan tool ke dalam canvas untuk mengambil sample warna yang diinginkan.


Menyimpan Warna Favorit


Warna yang telah kita pilih bisa disimpan kedalam 'Swatches'.




Gambar 2.12 Swatches Color


Caranya letakkan pointer pada area warna paling bawah seperti ini. Kemudian berilah nama untuk warna tersebut dan klik OK.


Gambar 2.13 Membuat warna favorit.


Menambah Koleksi Warna


Anda tinggal klik kanan pada panah pojok kanan. Kemudian tinggal dipilih apakah akan menimpa (Replace) yang sebelumnya atau menambahkannya (Append)


Gambar 2.14 Memilih/menambah koleksi warna.


4. Painting Tool & Fill Color


Painting Tool


Menggambar dengan painting tool dan kemudian mewarnainya merupakan hal yang akan sering dilakukan.


Langkahnya adalah :


•    Klik toolbox pada bagian Brush Tool




Gambar 2.15 Ikon Brush Tool


•    Pilih model Brush yang anda inginkan




Gambar 2.16 Contoh model Brush


•    Pilih model Brush yang lain untuk mengganti atau menambahkannya.




Gambar 2.17 Memilih model Brush yang diinginkan.




Gambar 2.18 Contoh hasil dengan Spesial Brush .


Paint Bucket Tool


Ini digunakan dalam mewarnai objek gambar atau seleksi yang sedang sudah lakukan.


Gambar 2.16 Ikon Paint Bucket tool


Lakukan seleksi dalam area gambar/canvas. Kemudian pilih warna yang diinginkan. Letakkan icon     pada daerah seleksi pada gambar.


Gambar 2.17 Sebelum diisi warna




Gambar 2.18 Setelah diisi warna.


Gradient Tool


Mewarnai objek dengan warna gradient




Gambar 2.19 Ikon Gradient Tool




Gambar 2.19 Setelah diisi Warna gradient


3.TEKNIK PENYELEKSIAN


1. Dasar Seleksi


Seleksi selalu dilakukan designer untuk mewarnai, menghapus, memindah atau memotong sebuah objek. Ketrampilan ini sangat diperlukan dalam memodifikasi sebuah gambar. Langkah yang harus dilakukan adalah :


1. Pilih toolbox Marquee Tool




Gambar 3.1 Marquee Tool




























Model Seleksi



Keterangan





Seleksi Kotak




Seleksi lingkaran




Seleksi vertikal sebesar 1 pixel




Seleksi horisontal sebesar 1 pixel




Kombinasikan dengan perintah menu Edit > Fill untuk mewarnai.


2. Kombinasikan dengan perintah Delete untuk menghapus


TIPS :


•    Tekan Shift ketika melakukan seleksi untuk memperbesar dengan proporsional (sama sisi).


•    Tekan Shift untuk menambah seleksi


•    Tekan Alt untuk mengurangi seleksi.


•    Menghilangkan seleksi tekan Ctrl+D


•    Mengembalikan seleksi sebelumnya dengan Select > Reselect


•    Feathers untuk membuat efek lengkung seleksi dengan kotak




Gambar 3.2 Option Bar untuk Mrquee Tool


3. Anda bisa kombinasikan dengan efek Select > Modify untuk membuat berbagai efek seleksi.




Gambar 3.3 Contoh Hasil Seleksi


2. Penggunaan Laso & Magis Wand Tool


Buka file c:¥latihan¥sayuran.psd


Kemudian lakukan proses seleksi terhadap objek-objel seperti roti, daging, daun dan jamur untuk membuat gambar seperti dibawah ini.


Gambar 3.4 Obyek untuk latihan Penyeleksian




Gambar 3.4 Hasil proses latihan Penyeleksian


3. Menyimpan Penyeleksian


Ketika sudah melakukan penyeleksian agar pekerjaan seleksi yang kita lakukan tadi hilang. Kita ingin menyimpannya agar suatu saat bisa dipakai kembali.


Dengan Langkah sebagai berikut :


•    Pilih menu Select > Save Selection




Gambar 3.5 Langkah penyimpanan Seleksi


•    Berilah nama untuk proses seleksi ini




Gambar 3.6 Pemberian nama Seleksi


4. MENYISIPKAN TEKS


Selain mengolah gambar dan berbagai ilustrasi, Photoshop juga menggunakan Teks sebagai bahan olehan.


Dalam Photoshop dikenal 2 buah Teks yakni :


•    Teks Tunggal


•    Teks Paragraf


Teks tunggal, dibuat dengan menyisipkan teks dari huruf pertama tanpa membuat kotak pragrafnya dulu.


Gambar 4.1 Text Tool




Gambar 4.2 Hasil Teks Tunggal


Setelah teks sudah dituliskan, maka dengan menekan tombol Ctrl maka disekeliling teks akan muncul kotak. Sehingga kita bisa menggunakannya dengan bebas untuk membersarkan, mengecilkan atau memiringkan teks tersebut.


Teks Paragraf, dibuat dengan menyisipkan teks dari dengan membuat kotak pragrafnya dulu.




Gambar 4.3 Menulis dengan Teks Paragraf


Kemudian kita tinggal menuliskan apa yang akan kita ketik atau paste dari Word agar memenuhi kotak pragraf yang telah kita buat.


Kelebihan Text Pragraf :


•    Teks mengikuti alur kotak atau bisa berpindah sendiri kebawah sesuai arah kotak


•    Ketika kotaknya dibesarkan, Teks tidak bertambah besar


•    Dengan memiringkan atau rotate teks, maka teks didalamnya akan mengikuti.


Gambar 4.4 Hasil Teks paragraf


Mengedit dan menformat Teks


Proses edit dan formating teks yang telah kita buat, dengan menggunakan.




Gambar 4.5 Option Bar untuk Text


Format teks tersebut meliputi :


Arah, Font, Mode, Besar font dan Paragraf




Gambar 4.6 Character Properti Text


Format teks tersebut meliputi :


Font, Ukuran, Tinggi, Lebar, Posisi atas/bawah, Jarak Atas/bawah, Jarak antar huruf dan Model




Gambar 4.7 Paragraf Properti Text


Format teks tersebut meliputi : Perataan & Indentasi.


5. PATH & SHAPE


1. Membuat dan Mengatur Path


Jika kita ingin menyisipkan bentuk-bentuk yang kita inginkan atau didefinisikan sendiri, maka anda membutuhkan Fasilitas Path dan Shape. Shape akan memberikan sarana dalam membuat bentuk.


Membuat Path


- Klik Pen Tool pada Toolbox




Gambar 5.1 Pen Tool


Caranya :


•    Anda cukup menentukan titik-titik point (Anchor Point) dalam membuat Path.


• Jangan lupa, pada option bar memilih Path .




Gambar 5.2 Contoh menggambar path


Memindah Path


- Klik Path Selection Tool pada Toolbox




Gambar 5.3 Path Selection


- Arahkan pada path yang telah dibuat dan pindahkan ketempat lain


Mengedit Path


-     Klik Direct Selection Tool pada Toolbox




Gambar 5.4 Direct Selection


-     Arahkan pada garis atau titik path yang telah dibuat dan tarik sesuai bentuk yang diinginkan.


Mengisi Path dengan Warna Foreground


-     Klik Path pada palet Layer kemudian pilih icon kiri bawah.




Gambar 5.5 Mengisi path dengan Warna


Membuat Garis Pinggir dari sebuah Path


-     Klik Path pada palet Layer kemudian pilih icon kiri bawah sesuai dengan gambar.




Gambar 5.6 Membuat garis pinggir dengan path


Membuat Selection dari Path


-     Klik Path pada palet Layer kemudian pilih icon kiri bawah sesuai dengan gambar.




Gambar 5.6 Membuat Selection dengan path


2. Membuat dan Mengatur Shape


Membuat Shape


-     Klik Pen Tool pada Toolbox




Gambar 5.7 Pen Tool


Caranya :


•    Jangan lupa, pada option bar memilih Path .


•    Jika kita membuat Anchor Point maka otomatis akan membuat


Shape sesuai warna yang telah dipilih.




Gambar 5.8 Membuat Shape


Mengedit Shape


-     Klik Direct Selection Tool pada Toolbox




Gambar 5.9 Direct Selection


-     Arahkan pada garis atau titik shape yang telah dibuat dan tarik sesuai bentuk yang diinginkan maka shape akan mengikuti bentuk yang diinginkan.


Menghapus Path dan Shape


-     Klik Path Selection Tool pada Toolbox




Gambar 5.10 Path Selection


-     Arahkan pada path yang telah dibuat. Klik Delete-OK


3. Membuat Shape yang sudah disediakan oleh Photoshop.


Arahkan pointer pada icon Toolbox dibawah ini




Gambar 5.11 Model Shape


Item ini berhubungan dengan option bar


Macam-macam shpae yang disediakan :




Gambar 5.12 Bentuk-bentuk Shape


6. MENGATUR IMAGE & CANVAS


1. Mengatur Size Image


Dalam proses pencetakan perlu diperhatikan beberapa hal yaitu :


-     Page Setup


-     Resolusi Gambar (250-300pixel)


-     Ukuran Image (Tinggi & Lebar)


Jika gambar hanya untuk di tampilkan di monitor atau web cukup dengan resolusi 72-75pixel.


Gambar 6.1 Mengatur Size pada dokumen image




Gambar 6.2 Properti ukuran sebuah image


Jika ingin membesarkan hasil cetakan, lakukan langkah berikut :


-     Uncheck pada resample Image


-     Ubah Ukuran Document Size


2. Mengatur Canvas


Seperti yang telah kita ketahui bersama, menggambar dalam Photoshop samadengan menggambar diatas Canvas. Idealnya, ukuran Canvas ditentukan pada awal Projek. Tapi kadang-kadang kita perlu melebarkan/meninggikan Canvas dalam bekerja.


Gambar 6.3 Mengatur Size Canvas




Gambar 6.4 Tampilan Ukuran Canvas


3. Croping Image


Seringkali dalam mendapatkan sebuah image, sebenarnya kita tidak membutuhkan semuanya. Kita hanya butuh beberapa objek dalam gambar tersebut. Maka dari itu sangat dibutuhkan fasilitas Croping.


Gambar 6.5 Fasiltas Croping pada Toolbox




Gambar 6.6 Langkah melakukan Croping


Bisa juga dengan melakukan Seleksi pada gambar kemudian pilih menu Image > Crop


4. Memutar Arah Canvas


Dalam memutar sebuah Canvas sangat mudah, langkahnya adalah klik menu Image > Rotate Canvas


Gambar 6.7 Rotate Canvas


Khusus untuk memutar bukan Canvas yakni sebuah layer maka peruntahnya berbeda, yakni :


Klik menu Edit > Free Transform




Gambar 6.8 Rotate Freetransform


7. MEMPERBAIKI DAN MENGKOREKSI IMAGE


1. Mengatur Adjusment level & Curve


Kadang-kadang kita mendapatkan sebuah gambar yang kurang idel seperti kurang terang, terlalu gelap, kurang cerah atau terlalu buram. Untuk mengatasi dan memperbaiki itu semua disediakanlah fasilitas Adjusment. Dengan cara menu Image > Adjusment.


Gambar 7.1 Fasilitas Adjusment


Disitu terlihat fasilitas yang Auto dan Manual.


Untuk melihat kondisi Level maka Klik Window > Histogram. Level, mengatur perataan gelap dan terang.




Gambar 7.2 Pengaturan Level yang tidak merata


Caranya : Atur Blackpoint dan Whitepoint pada saat grafiknya menaik, kemudian letakkan yang ditengah agar benar-benar seimbang. Seperti dibawah ini


Gambar 7.3 Pengaturan Level seimbang


Curves, mengatur penyebaran warna




Gambar 7.4 Pengaturan Curves seimbang


2. Penggunaan Clonning Tool


Fungsi ini membantu dalam mengambil sample warn asuatu area untuk kemudian dipakai untuk memperbaiki image yang cacat pada suatu sisinya.


Cara Pertama :




Gambar 7.5 Fasilitas Clone Stamp Tool


- Klik pada sample yang akan diambil sambil menekan Alt


- Kemudian stemple-kan kepada daerah image yang akan diperbaiki.


-     Jangan lupa bahwa lambang + menunjukan objek yang diclone oleh pointer O


Gambar 7.6 Proses Clone Stamp


Cara Kedua :


Dengan memakai Healing Brush Tool tetapi jangan lupa untuk


memilih Option Bar .




Gambar 7.7 Healing Brush Tool


Dalam menempelkan Clone, bisa dikombinasikan dengan Seleksi sehingga akan membatasi/mengurangi kesalahan dalam melakukan stemple terutama didaerah yang rapat/teliti.


3. Menghilangkan efel Red Eye


Pencahayaan     yang     tidak     benar     dalam     kamera     digital     akan menyebabkan efek merah pada kornea mata. Sehingga perlu diperbaiki.


Gambar 7.8 Kasus red eye


Dengan cara :


-     Pilih Color Replacement Tool




Gambar 7.9 Color Replacement Tool


-     Ubah Warna Foreground dengan warna yang paling dekat dengan warna merah di mata.


-     Sapukan Color Replacement Tool pada merah mata.




Gambar 7.9 Hasil Penyelesain


8. NEW & SAVE DOCUMENT


1. Membuat Dokumen Baru


Dalam membuat projek dokumen baru perlu beberapa hal yang harus


diketahui, antara lain :




Gambar 8.1 Dialog Box New


Name, sebaiknya diisi dengan nama pekerjaan


Preset, anda bisa memilih page berdasar ukuran kertas, layar, clipboard atau ukuran file yang telah terbuka.


Resolution, Untuk dicetak min 300 pixel


Color Mode, RGB Color


Color Profile, Adobe RGB (1998)




Gambar 8.2 Menyimpan Setting page


2. Menyimpan File




Gambar 8.3 Gambar yang belum disimpan


Dari gambar diatas, terlihat nama filenya masih Untitled menunjukan jika gambar ini belum pernah disimpan.


Jika ingin menyimpan pilih menu File > Save As




Gambar 8.4 Dialog Penyimpanan


Standard yang diberikan untuk file Photoshop adalah .PSD kelebihan dari file ini, mampu menyimpan Layer. Sehingga designer bisa melakukan perubahan ketika dibuka lagi.


Selain .PSD ada .TIFF ini juga bisa menyimpan Layer. Sedangkan .JPG dan .GIF tidak bisa menyimpan layer.


9. MENGATUR LAYER


1. Transformasi Layer


Salah satu aspek yang paling penting dalam penggunaan Photoshop adalah adanya Layer.


Ketika ingin memutar atau memindahkan Layer bedakan perlakuannya dengan Image.


Memutar, dilakukan dengan menu Edit > Transform


Kemudian dalam item 'Transform' banyak sekali modelnya bisa kita


lihat dibawah ini :




Gambar 9.1 Berbagai model Transform


2. Mengatur Layer dengan Palet




Gambar 9.2 Palet Layer


Terdapat fungsi-fungsi :


Ikon     , Membuat Layer baru diatas layer yang ditunjuk


Ikon     , Menghapus Layer yang disorot


Ikon     , Menyembunyikan Layer


Ikon     , Link Layer


Ikon     , Mewarnai layer terpilih tanpa menggangu lain


Ikon     , Mengunci Layer


Ikon     , Membuat Folder Layer


Ikon , nilai transparan


Mengganti nama Layer dengan Klik 2x pada nama Layar. Memindah Layer dilakukan dengan Drag




Gambar 9.3 Mengatur Palet Layer


Flatten Image, berguna untuk menggabungkan semua layer baik berstatus hide atau tidak


Merge Visible, digunakan untuk mengabungkan semua layer dengan status terlihat


Merge Layer Set, berguna untuk menggabungkan layer-layer yang berada dalam satu folder


3. Layer Style


Digunakan dalam membuat efek terhadap layer yang telah kita buat. Anda bisa bebas berkreasi menggunakan efek yang disediakan.


Gambar 9.4 Contoh efek yang disediakan Layer




Gambar 9.5 Dialog box efek drop shadow.


4. Menyimpan Layer Style


Ketika kita sudah melakukan berbagai aksi terhadap layer yang sudah kita buat. Kita bisa menyimpan setting layer tersebut dengan cara : pada dialog bix layer style, klik New Style – berilah nama – OK.


Gambar 9.6 Menyimpan setting Layer Style.


Untuk menggunakannya, silahkan buka Palet Style dan pilih favorit untuk diterapkan pada layer anda, seperti dibawah ini :




Gambar 9.7 Menggunakan setting Style.


10. PENGGUNAAN EFEK FILTER


Dari awal kita disarankan untuk bekerja dengan mode RGB. Salah satu kelebihanya adalah kita dapat menggunakan semua filter yang telah disediakan Photoshop.


Gambar 10.1 Fasilitas Filter RGB


Jika image kita berbasis CMYK maka tidak semua Filter bisa diterapkan


Gambar 10.2 Fasilitas Filter CMYK


Kombinasi dengan perintah seleksi sangat membantu alam proses pemilihan filter yang kita inginkan pada area tertentu.




Gambar 10.3 Memadukan seleksi dan Filter


11. TEKNIK PENGHAPUSAN


Fungsi untuk menghapus pasti sering dilakukan, apalagi jika bahan gambar yang digunakan dari berbagai sumber dan model.


Cara pertama dengan memanfaatkan Eraser




Gambar 11.1 Toolbos eraser


Cara kedua dengan memanfaatkan Magic tool + Del




Gambar 11.2 Memakai Magic Tool dan Delete


Cara Ketiga Background Eraser Tools + Sampling : Once




Gambar 11.3 Memakai Sampling Once


Cara ini bekerja dengan mendeteksi warna pertama yang dia hapus sebagai acuan penghapusan selanjutnya.


Slice adalah alat penting saat anda mengerjakan sebuah gambar untuk keperluan Web. Anda bisa memanfaatkan fitur slice untuk memisahkan sebuah gambar menjadi bagian-bagian terpisah yang berdiri sendiri. Masing-masing gambar bisa diatur, edit dan difungsikan sesuai dengan leinginan anda.


Ketika anda menyimpan file gambar dan sebuah file HTML, tiap potongan gambar disimpan sebagai file berdiri sendiri dengan informasi masing-masing.


Gambar 12.1 Slice Tool dan Select Slice Tool


1. Membuat Slice dengan Slice Tool


Dengan slice Tool, anda tinggal membuka gambar yang sudah dipersiapkan. Kemudian Klik Slice Tool, letakkan pointer pada gambar, buatlah garis sesuai keinginan anda.


Gambar 12.2 Slice dengan Slice Tool


2. Membuat Slice dengan Guide


Langkah pertama, buat dahulu Guide pada layar




Gambar 12.3 Membuat Guide pada layar


Langkah Kedua, Klik pada Option Bar




Gambar 12.4 Membuat Slices form Guides


3. Mengunci Slice


Agar hasil slice tidak terganggu dengan proses editing atau terpengaruh kesalahan. Maka proses Lock dilakukan dengan Menu View > Lock Slices


Gambar 12.5 Mengunci Slices


4. Mengatur Properti Slice


Untuk mengatur letak slice yang telah dilakukan maka dibutuhkan


Slice Select Tool     .


Kita tinggal klik garis Slice yang kita ingin rubah. Kemudian tarik sesuai arah yang kita inginkan.


Mengatur properti Slice dilakukan dengan cara :


Klik kanan pad garis Slice, samapai muncul dialog box berikut :




Gambar 12.6 Menampilkan Properti Slice




Gambar 12.7 Mengisi Properti Slice


5. Menyimpan HTML


Setelah selesai melakukan proses Slice. Dokumen disimpan dalam bentuk HTML dan image dengan cara menu File > Save For Web




Gambar 12.8 Menyimpan dalam bentuk HTML


Referensi


•    Help dan Manual dalam Photoshop CS


Biografi Penulis


Yudha Yudhanto. Alumni STMN 1 Surakarta (1997) dan UNIKOM(2005). Pernah bergelut dengan hardware komp, network, coding dan akhirnya terdampar di dunia desain. Sangat menyukai hal-hal yang berbau 'design' baik untuk cetak atau non-cetak. Sambilan untuk cari klethikan adalah webmaster, webdesain, nulis artikel dan ngopreg hp. Maturnuwun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...